Dalam
mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu
sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi
subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer
bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem
menurut suatu urutan tertentu.
Dalam
memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif,
mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut
untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagai mana mestinya.
2. MODEL UMUM PERUSAHAAN
JENIS-JENIS MODEL :
Ø
Model Fisik
Model ini
adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi atau bentuk nyata. Model ini biasanya berupa maket atau
prototipe produk yang menggambarkan
bagaimana hasil akhir produk tersebut.
Model ini
memiliki skala nilai paling kecil bagi para manajer dalam pemecahan
masalah manajemen.
Ø
Model Naratif
Model yang
penggambaran entitasnya secara lisan atau tulisan deskriptif. Model yang digunakan oleh manajer setiap
hari. Salah satu bentuk model naratif
yang populer adalah komunikasi bisnis.
Ø
Model Grafik
Model yang
penggambarannya entitasnya menggunakan sejumlah garis, simbol, atau bentuk disebut model grafik. Kebanyakan digunakan di dunia bisnis untuk mengkomunikasikan informasi, seperti grafik keuangan perusahaan, kondisi pasar
dan sebagainya.
Model
grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yg
digunakan oleh sistem analis dan programmer yang bersifat grafik, seperti bagan
arus (flowchart ) dan diagram arus data (data flow diagram).
Ø
Model Matematika
Keunggulan
dari model ini adalah ketelititannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek dengan
persamaan matematika. Model matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih
banyak
daripada model grafik yang dua dimensi ataupun model fisik yang tiga dimensi,
hal
ini disebabkan oleh sifat model matematika yang multidimensional. Model inipun mempunyai kemampuan prediksi
Kelebihan :
Ø
Model ini tidak mengenal geografis (siapa saja yang mengerti simbol
matematis
tentu dapat mengerti model tsb)
Ø
Ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan
Contoh : BEP = TFC / P – C
KEGUNAAN MODEL
Ø
Mempermudah Pengertian
model pastilah lebih sederhana dari entitas
yang diwakilinya dan entitas
akan lebih mudah dimengerti jika elemen-elemen dan hubungannya disajikan dalam
bentuk yang telah disederhanakan.
Ø
Mempermudah Komunikasi
Model
dapat mengkomunikasikan informasi secara akurat kepada orang-orang yang
telah mengertii makna dari berbagai bentuk, kata-kata, grafik, atau persamaan
matematika entitas tersebut.
Ø
Memperkirakan Masa Depan
Prediksi
hanya bisa didapat dari model matematika yang ketelitiannya dalam
menggambarkan entitas membuatnya dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat
disediakan oleh modelmodel yang lain.
MODEL SISTEM UMUM
Merupakan
suatu diagram grafik beserta narasi yang menggambarkan semua organisasi secara
umum,dengan menggunakan kerangka kerja sistem.
Ø
SISTEM FISIK
Merupakan
sistem terbuka yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya
fisik, dimana input datang dari lingkungan perusahaan , terjadi suatu
transformasi dan akhirnya output dikembalikan ke lingkungan yang sama.
Arus
Material
Material input diterima dari pemasok bahan mentah dan komponen rakitan.
Material ini lalu
disimpan sampai dibutuhkan dalam proses transformasi.
Material kemudian masuk dalam kegiatan manufaktur, setelah melalui proses
transformasi material yang sudah berubah menjadi barang jadi disimpan untuk
kemudian menjadi output yang disitribusikan ke pasar.
Arus
Personil
Input personil berasal dari lingkungan, yang biasanya diproses oleh fungsi
sumber daya
manusia kemudian ditugaskan ke berbagai area fungsional dimana mereka terlibat dalam proses transformasi baik
langsung maupun tak langsung.
Arus Mesin
Mesin-mesin diperoleh dari pemasok dan biasanya berada untuk jangka waktu
lama. Mesin
adalah sumber daya yang terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk, input, pemrosesan, dan output.
Arus Uang
Uang terutama diperoleh dari pemilik sebagai modal dan dari pembeli yang
memberikan pendapatan penjualan ataupun dari berbagai lembaga yang memberikan pinjaman
dan juga pemerintah.
SISTEM KONSEPTUAL
Sebagian
Sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian tidak.
Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang
menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme-mekanisme
pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali ke sistem.
Mekanisme
pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik
untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah tindakan perbaikan
perlu dilakukan. Sistem Lingkaran Terbuka Suatu sistem tanpa umpan balik ataupun mekanisme
pengendalian. Tidak terdapat umpan balik dari sistem untuk mempengaruhi perubahan-perubahan
dalam sistem.
Sistem Lingkaran Tertutup Suatu sistem
yang memiliki umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem ini dapat
mengendalikan output dengan membuat penyesuain pada input-nya.
Contoh dari mekanisme pengendalian adalah
manajemen perusahaan.
Dimensi Informasi :
•
Relevansi ,informasi memiliki relevansi jika berkaitanlangsung dengan
masalah yang dihadapi
•
Akurasi, semakin tinggi persentasi ketelitian semakin baik.
•
Ketepatan Waktu, informasi harus tersedia saat dibutuhkan agar situasitetap
terkendali atau hilangnya kesempatan.
•
Kelengkapan, Infrmasi yang menyajikan gambaran secara lengkap dari suatu
masalah sangat
dibutuhkan.
CONTOH PENGGUNAAN MODEL SISTEM UMUM
Pasar Swalayan
Arus Material : barang – barang yang
dijual.
Arus personil : manajer toko, pegawai
gudang, kasir.
Sumber daya mesin : lemari pendingin, kotak
peraga, rak-rak, dan komputer.
Arus uang : pemasukan terutama disediakan
oleh pembeli dan pengeluaran kepada pemasok , pegawai dan pemilik.
Proses transformasi : pembungkusan barang,
mengatur barang di rak.
Elemen manajemen sistem konseptual :
manajer toko dan asisten.
Pengolah informasi : komputer dan pembaca
barcode serta kasir.
1.
Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti
kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain
lain.
2.
Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen
lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara
tertentu.
Gejala adalah kondisi yang
dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat gejala dari pada
masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran umpan balik. Namun
gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah adalah penyebab dari
suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
STRUKTUR
MASALAH
Masalah
terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang
semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur berisikan
elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh
pemecah masalah. Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan
yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar
masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang
kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya. Masalah
semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau
hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
PENDEKATAN
SISTEM
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor
filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910,
ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah
suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1.
Mengenali kontroversi
2.
Menimbang klaim alternatif
3.
Membentuk penilaian
Kerangka
kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan
sistem. Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa
masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan
solusi yang dipilih bekerja.
TAHAP
PEMECAHAN MASALAH
Dalam
memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan
oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi /
pemecahan
1.
Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah
dengan menyediakan orientasi sistem.
2.
Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk
dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3.
Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi
alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik,
menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa
masalah itu terpecahkan.
Sistem
informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai system dukungan
(support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
Ø Usaha
persiapan
Tiga
langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya
bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai
masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
a)
Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b)
Mengenal sistem lingkungan
c)
Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
Ø Usaha
definisi
Usaha
definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi
(pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a)
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b)
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
Ø Usaha
pemecahan
Usaha
pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible),
pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
Merasakan
masalah
Manajer
dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah
(problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah
dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
Pemecah
masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak
menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
Mengumpulkan
informasi
Para
manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi
(information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang
tersedia bagi mereka.
a)
Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti
management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan
dengan area minatnya.
b)
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat
semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau
orang lain dalam organisasi.
Menggunakan
informasi
Manajer
juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi
(information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk
memecahkan suatu masalah.
a)
Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian
khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan
sistem.
b)
Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai
suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
DAFTAR PUSTAKA
ð http://lydiametta.blogspot.com/2010/11/model-sistem-umum-perusahaan-pendekatan.html
ð http://a60377.wordpress.com/2010/11/20/213/
ð http://darkelf89.wordpress.com/2010/12/26/model-sistem-umum-perusahaan-pendekatan-sistem/